Trenggalek - Sekertaris Daerah (Sekda) Trenggalek, Edi Soepriyanto mengajak seluruh elemen saling mendukung dalam rangka mempercepat penurunan kasus stunting di daerahnya.
Hal ini disampaikan saat membuka kegiatan audit Stunting di Kabupaten Trenggalek, Kamis (10/11/2022) siang.
Baca juga:
KSE UNAIR dan ITS Gelar Aksi Donor Darah
|
Edi mengatakan, dalam rangka mewujudkan visi misi Kabupaten Trenggalek , Pemkab telah melakukan berbagai upaya dalam rangka menyelesaikan masalah - masalah di tengah masyarakat, salah satunya adalah Stunting.
" Kita melakukan pendampingan dengan melakukan intervensi di 3 level, yaitu lingkungan, rumah keluarga dan individu, " ucapnya.
Edi menyampaikan, prevelensi stunting di Indonesia menunjukkan penurunan dari 27, 7 persen di tahun 2019 menjadi 24, 4 persen.
" Trenggalek sendiri mengalami penurunan di bawah Prevelensi Indonesia dan Jatim, " imbuhnya.
Selanjutnya, dia menyebut Jatim pada tahun 2019 dari 26, 78 persenen menjadi 18, 1 persen, sedangkan hasil bulan penimbangan balita di Trenggalek pada tahun 2018 diangka 14, 9 persen dan ditahun 2019 menjadi 13, 4 persen." Kemudian di tahun 2020 menurun menjadi 11, 4 persen dan tahun 2021 menurun lagi menjadi 9, 7 persen, " ungkapnya.
Dia berharap, meskipun angka yang sudah , menurun, namun harus tetap dioptimalkan dengan berkolaborasinya semua elemen.
Untuk itu, dia menyampaikan, demi mewujudkan pencegahan Stunting secara terintegrasi Pemkab telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa." Tugasnya adalah mengkoordinasikan, mensinergikan serta mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting, " tutupnya (ags).